Lingkungan Kerja Ideal pada akhir pekan, bila kita membaca koran, akan terlihat bagaimana
perusahaan atau organisasi nirlaba berlomba mencari pekerja andal. Dan
setiap iklan sudah pasti mencantumkan karakteristik atau prasyarat yang
dicari dari calon pegawai. Memang, intinya, karakteristik calon pegawai
yang dicari mirip satu sama lain sehingga peluang di antara mereka
tampak semakin besar. Akan tetapi, mengapa tidak ada yang berpikir untuk
beriklan mencari tempat kerja yang diinginkan? Misalnya, ?Pegawai
berdedikasi tinggi, dengan pengalaman mendalam, mencari perusahaan
idaman.? Bukankah seharusnya bersifat dua arah? /
Pada akhir pekan, bila kita membaca koran, akan terlihat bagaimana
perusahaan atau organisasi nirlaba berlomba mencari pekerja andal. Dan
setiap iklan sudah pasti mencantumkan karakteristik atau prasyarat yang
dicari dari calon pegawai. Memang, intinya, karakteristik calon pegawai
yang dicari mirip satu sama lain sehingga peluang di antara mereka
tampak semakin besar. Akan tetapi, mengapa tidak ada yang berpikir untuk
beriklan mencari tempat kerja yang diinginkan? Misalnya, ?Pegawai
berdedikasi tinggi, dengan pengalaman mendalam, mencari perusahaan
idaman.? Bukankah seharusnya bersifat dua arah?
Jarang perusahaan menunjukkan daya jualnya, karena mereka sangat fokus
pada mencari individu. Tulisan seperti ?Kesempatan pelatihan ke luar
negeri?, ?Bonus berkala?, atau ?Remunerasi kompetitif?, jarang terlihat.
Perusahaan dianggap cukup menunjukkan apakah mereka berskala nasional
atau internasional, memberi tantangan, atau sekadar menunjukan visi dan
misinya sebagai entitas bisnis. Porsi menjual diri mungkin hanya 10%
dari porsi mencari siapa. Padahal, perlu juga memaparkan bahwa
perusahaan memang layak dicari para calon pegawai.
Jadi, apa yang sebenarnya dicari para calon pegawai?
Berdasarkan survei Accenture, karakteristik populer perusahaan yang
dicari para pencari kerja baru atau berpengalaman ternyata tak terlalu
muluk dan tak jauh dari sekadar mencari hal berikut: apakah perusahaan
menawarkan pekerjaan menarik, memberikan penghargaan dan kesempatan
mendapatkan kenaikan pangkat/promosi. Jadi, semua pencari kerja masih
meinginginkan karakteristik tradisional yang selama ini dijanjikan para
penyedia kerja/ pemberi kerja.
Hasil tersebut merupakan analisis dari penelitian online terhadap lebih
dari 4.100 calon lulusan S-1 atau calon pekerja pemula dan pegawai
berpengalaman untuk memahami prioritas para pencari kerja di 21 negara
di lima benua (termasuk Indonesia) dalam kurun November 2005-Maret 2006.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui apakah
perusahaan-perusahaan masih tetap kompetitif dan relevan menjalankan
program-program menarik pekerja terbaik, serta mengidentifikasi
tujuan-tujuan penting yang dicari calon pekerja yang baru tamat kuliah
dan memiliki pengalaman kerja di atas dua tahun.
Di luar aspek ?tawaran pekerjaan menarik? serta ?kesempatan naik
pangkat?, penemuan lainnya adalah pencari kerja tidak menempatkan nilai
tinggi untuk program-program populer seperti /corporate citizenship/
atau kemasyarakatan korporasi (istilah tren saat ini: /corporate social
responsibility//CSR), dan diversitas sebagaimana halnya manfaat
tradisional seperti program-program penghargaan yang proaktif dan
kesempatan tumbuh bagi individu.
Tak mengherankan, hasil penelitian menunjukkan bahwa ?kerja yang
menantang dan menarik? merupakan karakteristik penting yang dicari
pemburu kerja (mencapai 60% dari responden). Sementara itu, 58%
responden menyatakan ?menghargai individu potensial dan mengakui
keberhasilannya? sebagai karakter yang tak kalah penting.
Bila selanjutnya mengurut lima karakteristik tertinggi untuk hal-hal
yang menarik para pencari kerja, di nomor tiga adalah ?kesempatan
memiliki karier yang tumbuh cepat? (44%); keempat adalah indikasi bahwa
tempat bekerja sudah mapan atau terkemuka sehingga menjanjikan kepastian
kerja jangka panjang (42%); dan kelima, indikasi bahwa perusahaan
memiliki fokus pada anggotanya (42%). Lengkapnya, lihat Tabel berikut ini.
Karakteristik Pemberi Kerja | % Responden dalam Menentukan Karakteristik
Prioritas
1. Pekerjaan yang menarik dan menantang | 60%
2. Menghargai dan mengakui hasil kerja | 58%
3. Kesempatan pertumbuhan dan peningkatan karier | 44%
4. Memiliki kemampuan finansial dan mampu bertahan lama | 42%
5. Menekankan pentingnya manusia | 42%
6. Menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel | 41%
7. Inovatif | 33%
8. Dapat didekati/terbuka | 27%
9. Lingkungan kerja kelompok | 27%
10. Perusahaan global | 26%
11. Menawarkan beragam kerja | 26%
12. Pandai | 21%
13. Lingkungan kerja kolaboratif | 17%
14. Komitmen terhadap pengembangan komunitas | 16%
15. Angkatan kerja yang beragam/diversitas | 16%
Yang menarik, apa yang dicari calon pegawai antargeografi ternyata sama,
baik itu di negara berkembang maupun maju. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam era globalisasi, bukan lagi yang dicari sekadar bisa bekerja, akan
tetapi sejauh mana kesempatan bagi individu dapat mengembangkan diri.
Hal lain yang berbeda adalah sikap pegawai bila telah bekerja dan
perspektif mereka yang ingin masuk. Misalnya, untuk CSR dan diversitas.
Berdasarkan survei internal Accenture kepada pegawainya, saat ditanya
?Apa yang membuat Anda tetap tertarik bekerja??, maka mereka mengatakan
bahwa ?Perusahaan memiliki perhatian sosial (balik ke CSR lagi) dan
menghargai keragaman pegawai?. Sikap seperti ini tampaknya terjadi
karena mereka sudah paham bahwa perusahaan memang memberi kesempatan
peningkatan karier dan pengalaman kerja menarik. Jadi, memang akan
berubah bila telah memahami budaya organisasi.
Secara singkat, apa maknanya? Kita akhirnya harus memilih pesan yang
relevan untuk mencari pegawai potensial, dan mereka ini tidak dapat
disamakan kebutuhannya dengan pegawai yang sudah bekerja di perusahaan
kita. /Tailored messages/ menjadi bagian penting untuk mencapai tujuan
melakukan rekrutmen.(deavona)
perusahaan atau organisasi nirlaba berlomba mencari pekerja andal. Dan
setiap iklan sudah pasti mencantumkan karakteristik atau prasyarat yang
dicari dari calon pegawai. Memang, intinya, karakteristik calon pegawai
yang dicari mirip satu sama lain sehingga peluang di antara mereka
tampak semakin besar. Akan tetapi, mengapa tidak ada yang berpikir untuk
beriklan mencari tempat kerja yang diinginkan? Misalnya, ?Pegawai
berdedikasi tinggi, dengan pengalaman mendalam, mencari perusahaan
idaman.? Bukankah seharusnya bersifat dua arah? /
Pada akhir pekan, bila kita membaca koran, akan terlihat bagaimana
perusahaan atau organisasi nirlaba berlomba mencari pekerja andal. Dan
setiap iklan sudah pasti mencantumkan karakteristik atau prasyarat yang
dicari dari calon pegawai. Memang, intinya, karakteristik calon pegawai
yang dicari mirip satu sama lain sehingga peluang di antara mereka
tampak semakin besar. Akan tetapi, mengapa tidak ada yang berpikir untuk
beriklan mencari tempat kerja yang diinginkan? Misalnya, ?Pegawai
berdedikasi tinggi, dengan pengalaman mendalam, mencari perusahaan
idaman.? Bukankah seharusnya bersifat dua arah?
Jarang perusahaan menunjukkan daya jualnya, karena mereka sangat fokus
pada mencari individu. Tulisan seperti ?Kesempatan pelatihan ke luar
negeri?, ?Bonus berkala?, atau ?Remunerasi kompetitif?, jarang terlihat.
Perusahaan dianggap cukup menunjukkan apakah mereka berskala nasional
atau internasional, memberi tantangan, atau sekadar menunjukan visi dan
misinya sebagai entitas bisnis. Porsi menjual diri mungkin hanya 10%
dari porsi mencari siapa. Padahal, perlu juga memaparkan bahwa
perusahaan memang layak dicari para calon pegawai.
Jadi, apa yang sebenarnya dicari para calon pegawai?
Berdasarkan survei Accenture, karakteristik populer perusahaan yang
dicari para pencari kerja baru atau berpengalaman ternyata tak terlalu
muluk dan tak jauh dari sekadar mencari hal berikut: apakah perusahaan
menawarkan pekerjaan menarik, memberikan penghargaan dan kesempatan
mendapatkan kenaikan pangkat/promosi. Jadi, semua pencari kerja masih
meinginginkan karakteristik tradisional yang selama ini dijanjikan para
penyedia kerja/ pemberi kerja.
Hasil tersebut merupakan analisis dari penelitian online terhadap lebih
dari 4.100 calon lulusan S-1 atau calon pekerja pemula dan pegawai
berpengalaman untuk memahami prioritas para pencari kerja di 21 negara
di lima benua (termasuk Indonesia) dalam kurun November 2005-Maret 2006.
Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui apakah
perusahaan-perusahaan masih tetap kompetitif dan relevan menjalankan
program-program menarik pekerja terbaik, serta mengidentifikasi
tujuan-tujuan penting yang dicari calon pekerja yang baru tamat kuliah
dan memiliki pengalaman kerja di atas dua tahun.
Di luar aspek ?tawaran pekerjaan menarik? serta ?kesempatan naik
pangkat?, penemuan lainnya adalah pencari kerja tidak menempatkan nilai
tinggi untuk program-program populer seperti /corporate citizenship/
atau kemasyarakatan korporasi (istilah tren saat ini: /corporate social
responsibility//CSR), dan diversitas sebagaimana halnya manfaat
tradisional seperti program-program penghargaan yang proaktif dan
kesempatan tumbuh bagi individu.
Tak mengherankan, hasil penelitian menunjukkan bahwa ?kerja yang
menantang dan menarik? merupakan karakteristik penting yang dicari
pemburu kerja (mencapai 60% dari responden). Sementara itu, 58%
responden menyatakan ?menghargai individu potensial dan mengakui
keberhasilannya? sebagai karakter yang tak kalah penting.
Bila selanjutnya mengurut lima karakteristik tertinggi untuk hal-hal
yang menarik para pencari kerja, di nomor tiga adalah ?kesempatan
memiliki karier yang tumbuh cepat? (44%); keempat adalah indikasi bahwa
tempat bekerja sudah mapan atau terkemuka sehingga menjanjikan kepastian
kerja jangka panjang (42%); dan kelima, indikasi bahwa perusahaan
memiliki fokus pada anggotanya (42%). Lengkapnya, lihat Tabel berikut ini.
Karakteristik Pemberi Kerja | % Responden dalam Menentukan Karakteristik
Prioritas
1. Pekerjaan yang menarik dan menantang | 60%
2. Menghargai dan mengakui hasil kerja | 58%
3. Kesempatan pertumbuhan dan peningkatan karier | 44%
4. Memiliki kemampuan finansial dan mampu bertahan lama | 42%
5. Menekankan pentingnya manusia | 42%
6. Menawarkan pengaturan kerja yang fleksibel | 41%
7. Inovatif | 33%
8. Dapat didekati/terbuka | 27%
9. Lingkungan kerja kelompok | 27%
10. Perusahaan global | 26%
11. Menawarkan beragam kerja | 26%
12. Pandai | 21%
13. Lingkungan kerja kolaboratif | 17%
14. Komitmen terhadap pengembangan komunitas | 16%
15. Angkatan kerja yang beragam/diversitas | 16%
Yang menarik, apa yang dicari calon pegawai antargeografi ternyata sama,
baik itu di negara berkembang maupun maju. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam era globalisasi, bukan lagi yang dicari sekadar bisa bekerja, akan
tetapi sejauh mana kesempatan bagi individu dapat mengembangkan diri.
Hal lain yang berbeda adalah sikap pegawai bila telah bekerja dan
perspektif mereka yang ingin masuk. Misalnya, untuk CSR dan diversitas.
Berdasarkan survei internal Accenture kepada pegawainya, saat ditanya
?Apa yang membuat Anda tetap tertarik bekerja??, maka mereka mengatakan
bahwa ?Perusahaan memiliki perhatian sosial (balik ke CSR lagi) dan
menghargai keragaman pegawai?. Sikap seperti ini tampaknya terjadi
karena mereka sudah paham bahwa perusahaan memang memberi kesempatan
peningkatan karier dan pengalaman kerja menarik. Jadi, memang akan
berubah bila telah memahami budaya organisasi.
Secara singkat, apa maknanya? Kita akhirnya harus memilih pesan yang
relevan untuk mencari pegawai potensial, dan mereka ini tidak dapat
disamakan kebutuhannya dengan pegawai yang sudah bekerja di perusahaan
kita. /Tailored messages/ menjadi bagian penting untuk mencapai tujuan
melakukan rekrutmen.(deavona)
0 komentar:
Posting Komentar